Cinemaindo24 Platform Nonton Film Box Office Terbaru Gratis Drama Korea Barat Jepang Subtitle Indonesia Kualitas HD Bluray WEBDL Terupdate dan Mudah Diakses tahun 2025.
banner 800x450

Dune: Part Two (2024)

34 voting, rata-rata 6.0 dari 10

Sinopsis Film Dune: Part Two (2024) :

Dengan Chani dan bangsa Fremen, Paul Atreides berperang untuk membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkan keluarganya. Dia menghadapi pilihan antara cinta yang dia miliki dalam hidupnya dan nasib alam semesta, dan dia berusaha menggunakan ramalan untuk menghindari masa depan yang buruk.

Setelah pembantaian Paul Atreides yang dilakukan oleh Kaisar dengan bantuan bangsa Harkonnen, putrinya, Irulan, secara diam-diam membuat laporan bahwa Paul Atreides mungkin masih hidup. Sementara itu, Kaisar Saddam sendiri merasa takut bahwa jatuhnya keluarga Atreides bisa menjadi ancaman baginya.

Di markas Harkonnen, Baron, pemimpin Harkonnen, memberikan ponakannya yang bernama Raban tugas untuk melindungi rempah-rempah sambil membinasakan bangsa Fremen, penduduk setempat planet Arrakis.

Setelah keluarganya dibantai oleh bangsa Harkonnen, Paul kabur bersama ibunya, Lady Jessica. Sekarang mereka berdua menuju Sietch Tabr bersama bangsa Fremen. Namun, dalam perjalanan mereka, ada masalah karena Harkonnen tiba-tiba datang dengan thopter untuk mencari keberadaan para Fremen.

Bangsa Fremen menggunakan alat yang disebut tamper untuk mengidentifikasi cacing gurun raksasa. Karena itu, pasukan Harkonnen segera naik ke bukit. Namun, tiba-tiba, Fremen menembaki mereka dari kejauhan, membuat Harkonnen tidak sempat menjawab. Karena kurangnya air bersih, Fremen segera mengambil cairan tubuh para Harkonnen.

Mereka tiba di Sietch Tabr dengan membawa tubuh Jamis, seorang bangsa Fremen, yang telah dibunuh oleh Paul selama duel. Karena banyak Fremen menganggap Paul dan ibunya sebagai mata-mata, mereka tidak disambut dengan baik. Namun, ada juga yang percaya bahwa Paul adalah orang yang akan membawa bangsa Fremen menuju kebebasan, yang disebut lisan alghaib.

Stilgar, pemimpin bangsa Fremen, mencoba meyakinkan para tetua di sana bahwa Paul adalah orang yang diramalkan selama ini. Mereka masih tidak percaya, tetapi Stilgar dengan keras meyakinkan mereka bahwa Paul adalah lisan alghaib.

Sementara itu, Lady Jessica diminta untuk mengambil alih posisi pendeta Fremen, yang saat ini telah meninggal dunia. Mereka tidak akan diterima di sana jika Jessica tidak mau. Karena Jessica tidak memiliki pilihan lain, mereka juga tidak memiliki tujuan lain untuk dilakukan. Pendeta kemudian memanggil Jessica dan meracunnya secara ritual. Racun tersebut sangat mematikan bagi laki-laki, dan hanya segelintir orang yang dapat bertahan darinya. Jessica sangat sakit dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap hidup hingga pendeta akhirnya mengetahui bahwa dia hamil.

Saat yang sama, Chani dan rekan-rekannya tidak percaya bahwa Paul adalah orang terpilih, sementara Stilgar dan rekannya percaya sebaliknya. Mereka percaya bahwa Fremen dapat hidup sendiri tanpa bantuan, terutama dari orang luar. Dalam perdebatan tentang kemampuan Jessica untuk bertahan dari racun, Stilgar percaya bahwa Paul adalah orang yang dipilih, sementara Chani tetap tidak yakin. Paul merasa sungkan dan menyatakan bahwa dia bukanlah orang yang dipilih; dia tidak mencari kekuasaan; dia hanya ingin belajar hidup sebagai Fremen dan berperang melawan Harkonnen.

Akhirnya, Jessica menyadari bahwa racun yang dia minum membangkitkan kesadaran janinnya. Jessica memiliki kesempatan untuk berbicara dengan anaknya yang masih dalam kandungan dan berpendapat bahwa Fremen harus diyakinkan terlebih dahulu tentang ramalan tersebut, terutama yang paling lemah. Setelah Paul mengatakan dia tidak ingin kekuasaan, Chani mulai menghormatinya.

Paul kemudian diminta untuk menyeberangi gurun sebagai syarat untuk menjadi warga negara Fremen. Stilgar jelas memperingatkan Paul tentang bahaya cacing gurun raksasa. Akhirnya, perjalanan dimulai dan berlangsung hingga malam. Selain itu, Chani ada di sana untuk membantu Paul mengatasi masalah tersebut. Selain itu, Chani mengajarkan Paul cara hidup sebagai Fremen.

Keesokan harinya, bangsa Harkonnen menggunakan kendaraan canggihnya untuk mencari keberadaan Fremen. Namun, Fremen yang sudah mengetahui lokasi tersebut menyerang Harkonnen secara tiba-tiba. Namun, strategi Fremen terganggu oleh pesawat Harkonnen. Pada akhirnya, Chani berhasil menembak pesawat Harkonnen jatuh.

Setelah mengalahkan pasukan Harkonnen, semua prajurit Fremen mulai menghormati Paul setelah menyaksikan kemampuan tempurnya yang luar biasa. Stilgar juga memanggil Paul Muad’Dib, yang berarti tikus gurun.

Paul bertanya pada Chani apakah dia bisa menunggangi cacing gurun seperti bangsa Fremen karena hanya orang-orang dari bangsa Fremen yang bisa melakukannya. Chani menjawab bahwa dia pasti bisa. Mereka berdua jatuh cinta saat hubungan mereka semakin dekat. Setelah itu, mereka menikah dan berperang melawan Harkonnen.

Sebaliknya, Baron memanggil Rabban karena kinerjanya yang buruk. Baron selalu gagal menemukan markas bangsa Fremen, dan Baron mengancam akan menghabisinya jika dia terus gagal.

Keesokan harinya, Paul mendapat penglihatan bahwa perang yang dia mulai akan menyebabkan jutaan orang mati kelaparan di masa depan. Namun, Chani mencoba menenangkannya.

Paul melakukan tes terakhir dengan menunggangi cacing gurun raksasa untuk pertama kalinya. Dia mulai memancing cacing dengan alat tamper, dan tidak lama kemudian cacing datang dengan ukuran yang jauh lebih besar dari biasanya. Paul akhirnya berhasil menungganginya, meskipun awalnya dia menghadapi beberapa masalah.

Pengikut Lady Jessica semakin yakin bahwa Paul adalah orang yang diramalkan setelah mendengar kabar tersebut. Mereka segera memberi tahu semua orang. Setelah itu, Jessica berniat untuk pergi ke markas Fremen di Selatan. Namun, Paul menolak permintaan ibunya karena pergi ke Selatan akan menyebabkan perang Suci. Dia melihat bahwa jika perang dimulai, jutaan orang akan mati kelaparan. Pada akhirnya, Jessica dan pengikutnya mulai berangkat ke Selatan, tetapi badai pasir yang sangat dahsyat menghalangi mereka saat mereka pergi.

Badai itulah yang membuat Harkonnen sulit menghubungi bangsa Fremen di Selatan karena wilayahnya sangat gersang dan badai. Setelah itu, bangsa Fremen mulai menyerang dengan menghancurkan tempat yang menyimpan sebagian besar rempah-rempah yang dimiliki oleh Bangsa Harkonnen.

Rabban dan pasukannya segera mencari Fremen di sebuah bukit. Karena emosinya, Rabban langsung menembaki bukit, membuat penglihatan mereka terbatas. Saat Rabban dan pasukannya turun, Fremen segera menghabisi Harkonnen, membuat pasukan Harkonnen bingung dan memutuskan untuk mundur.

Bersamaan dengan ulang tahun Baron, dia mengadakan pesta Gladiator. Di sana, keponakan Baron yang kejam Feyd-Rautha akan bertarung melawan tiga keturunan terakhir keluarga Atreides. Rautha mengalahkan dua orang Atreides dengan mudah, tetapi satu orang bertahan melawan Rautha dan akhirnya mati di tangan Rautha.

Sebaliknya, Irulan akhirnya menemukan bahwa Kaisar, yang dihasut oleh pendeta Kaisar, adalah dalang pembantaian keluarga Atreides. Ayah Paul, yang juga pemimpin keluarga Atreides dan disukai oleh banyak orang, menjadi ancaman bagi Kaisar.

Rabban kemudian mengangkat Rautha sebagai penggantinya. Dia ditugaskan untuk menguasai planet Arrakis, mengambil seluruh rempah-rempah, dan dijanjikan akan menjadi kaisar.

Setiap kali bangsa Fremen diserang lagi, mereka berhasil menghancurkan mobil canggih milik musuh. Ternyata, pasukan itu adalah penyelundup, bukan Harkonnen. Gurney, mentor lama Paul, berada di sana. Gurney dan pasukannya tidak dibunuh oleh mereka. Malahan Gurney dipekerjakan oleh Paul untuk bergabung dengan Fremen. Gurney mengajak Paul ke tempat rahasia keluarga Atreides yang memiliki banyak bom nuklir. Ini membuat Chani resah jika Paul terhasut untuk berperang.

Akhirnya, Lady Jessica tiba di lokasi ritual. Jessica mengonsumsi air racun, yang berasal dari racun cacing gurun yang sangat kecil. Paul mendapat penglihatan lagi bahwa Chani terkena dampak bom atom keluarganya. Paul panik dan melihat apakah Chani masih hidup, tetapi sayangnya, pasukan Harkonnen yang dipimpin Rautha berhasil menghancurkan markas Fremen di utara.

Rabban menolak pergantian. Akhirnya, Rautha menghajarnya, dan Rabban dipaksa mencium kakinya karena dia telah mempermalukan nama keluarganya karena tidak menjaga tempat rempah-rempah. Banyak bangsa Fremen terluka dan tewas dalam serangan Harkonnen, jadi mereka tidak mau harus ke selatan untuk selamat. Paul tetap ragu karena takut perang suci akan terjadi.

Paul menolak untuk memimpin Fremen, tetapi Stilgar ingin dia melakukannya. Karena Paul sudah dianggap sebagai pemimpin, semua orang mencoba mendorongnya untuk pergi ke selatan. Paul masih tidak mau karena ia akan kehilangan Chani jika perang Suci terjadi. Chani mencoba meyakinkan dia bahwa mereka akan selalu bersama. Akhirnya, markas Fremen di utara dihancurkan, dan Harkonnen sudah menguasai wilayah itu untuk mengambil rempah-rempahnya.

Pada akhirnya, Paul ingin pergi ke selatan bersama orang-orang Fremen. Paul pernah mengunjungi lokasi ritual yang sama dengan ibunya. Di sana, dia meminum racunnya, membuat Paul tidak sadarkan diri selama beberapa jam. Chani yang ada di sana mencoba membantunya menyadarkan diri, tetapi Paul kembali sadar, dan Chani menamparnya karena dia sudah meminum racunnya, yang dapat membahayakan nyawanya.

Paul kemudian menceritakan apa yang dia lihat kepada ibunya. Paul mengatakan dia tahu jika Baron adalah kakeknya dan dia dapat melihat masa lalu dan masa depan. Selain itu, Paul dapat mengetahui maksud adiknya untuk hidup selama kehamilannya.

Paul akhirnya sampai di selatan, tempat perhatian semua orang tertuju. Semua orang sudah menunggu kedatangannya saat dia masuk. Paul, yang baru saja tiba, bagaimanapun, diminta untuk menghabisi Stilgar untuk menjadi pemimpin selanjutnya. Menolaknya, bagaimanapun, dilakukan secara mentah-mentah karena ia tidak ingin menghabisi seorang tentara yang kuat seperti Stilgar. Paul bahkan menantang semua orang yang hadir.

Ini membuat semua negara Fremen selatan marah. Namun, dengan kekuatan yang dia miliki, Paul membongkar identitas salah satu Fremen, membuat semua Fremen percaya bahwa dia adalah lisan alghaib atau orang yang sudah diramalkan. Dengan demikian, Paul secara tidak langsung menjadi pemimpin bangsa Fremen.

Paul kemudian menulis sebuah surat untuk menantang Kaisar. Setelah membaca surat tersebut, kaisar, bersama anaknya dan pasukan terbaik mereka, yang dikenal sebagai Sardaukar, segera menuju Arrakis. Kaisar kemudian menginterogasi Baron, yang gagal menguasai wilayah selatan. Baron, bagaimanapun, menyatakan bahwa selatan tidak dapat ditaklukkan karena sangat ekstrim. Setelah melihat keadaan Fremen yang baik-baik saja, Kaisar menjadi tidak percaya dan menghancurkan alat bantu Baron, membuatnya tidak dapat bertahan.

Namun, sejumlah besar bangsa Fremen sudah bersiap untuk menyerang, tanpa disadari Kaisar. Perisai tidak dapat bertahan di tengah badai, jadi mereka menunggu badai. Saat tepat, Fremen meluncurkan bom Atreides, menghancurkan pertahanan Sardaukar.

Pasukan Fremen membantai pasukan Sardaukar dengan cacing gurun raksasa. Setelah Fremen menembus markas Harkonnen, Paul segera membunuh kakeknya, Baron. Setelah itu, Kaisar dibawa ke ruang utama, dan perang antara Sardaukar dan Fremen berlangsung sampai malam. Garney menghabisi Rabban untuk membalaskan dendamnya. Keluarga besar Kaisar datang untuk membantu setelah semua berkumpul, tetapi Garney memperingatkan mereka bahwa Paul akan menghancurkan seluruh rempah-rempah jika mereka menyerang.

Untuk mengambil alih kekuasaan Kaisar, Paul juga ingin menikahi Irulan. Chani merasa dikhianati ketika dia mendengarnya karena dia ada di sana. Kaisar sendiri menyatakan bahwa ayah Paul terlalu lemah sebagai pemimpin dan karena itu ia akan membunuhnya. Paul meminta Kaisar menyerah atau ia dapat mengirimkan seluruh pasukan terbaiknya untuk bertempur dengannya. Setelah mendengar, Rautha memutuskan untuk melawan Paul.

Dimulainya konflik, mereka berdua berjuang dengan keras. Namun, sayangnya, Rautha menyerang Paul. Meskipun dia sangat terluka, Paul akhirnya mampu mengalahkan Rautha. Saat itu selesai, Kaisar berlutut dan mencium tangan Paul.

Paul membawa bangsa Fremen ke tempat yang disebutnya sebagai surga, dan Chani menjadi marah dan segera pergi dari sana dengan memanggil cacing gurun raksasa. Namun, Jessica menemukan bahwa ini adalah awal perang Suci.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *